Pengertian Gelombang Radio
Gelombang radio adalah gelombang yang memiliki jangkauan frekuensi yang cukup luas dan biasanya dihasilkan oleh rangkaian isolator dalam alat-alat elektronika. Spektrum gelombang radio dipisahkan dalam pita-pita frekuensi atau panjang gelombang.
Gelombang Radio |
Gelombang Radio |
Pada sistem siaran radio komersial biasanya digunakan dua jenis sistem modulasi, yaitu AM (Amplitudo Modulation) dan FM (Frequency Modulation). Sistem modulasi amplitudo (AM) memiliki jangkauan yang luas karena dapat dipantulkan oleh lapisan ionosfer, tetapi dapat terpengaruh oleh gejala kelistrikan dan kemagnetan di udara sehingga akan menimbulkan derau, tidak dapat dipantulkan oleh lapisan ionosfer, tetapi tidak terpengaruh oleh gejala kelistrikan dan kemagnetan di udara sehingga akan menghasilkan suara yang jernih.
Undang-undang Nomor 32 Tahun 2002 Tentang Penyiaran menyebutkan bahwa frekuensi radio merupakan gelombang elektromagnetik yang diperuntukkan bagi penyiaran, dan merambat di udara serta ruang angkasa tanpa sarana penghantar buatan, merupakan ranah publik, dan sumber daya alam terbatas. Seperti spektrum elektromagnetik yang lain, gelombang radio merambat dengan kecepatan 300.000 kilometer per detik. Perlu diperhatikan bahwa gelombang radio berbeda dengan gelombang audio.
Pemancar radio mengubah, ataupun melakukan modulasi gelombang radio agar dapat menyampaikan berbagai macam informasi. Dalam radio AM, ketinggian dari gelombang pembawa diubah-ubah menurut suara yang ditangkap mikrofon. Dalam radio FM, frekuensi atau jarak antara puncak radio yang diubah. Pesawat penerima sinyal radio menangkap sinyal ini, memperkuat dan juga kemudian mengartikannya. Jika sinyal itu lemah atau tidak kuat, radio AM dapat mengeluarkan seperti bunyi gemerisik, itulah sebabnya radio jenis ini digantikan oleh radio FM yang penerimaannya jauh lebih bagus dan jernih.
Suatu sistem telekomunikasi yang menggunakan gelombang radio sebagai pembawa sinyal informasinya pada dasarnya terdiri dari antena pemancar dan antena penerima. Sebelum dirambatkan sebagai gelombang radio, sinyal informasi dalam berbagai bentuknya (suara pada sistem radio, suara dan data pada sistem seluler, atau suara dan gambar pada sistem TV) terlebih dahulu dimodulasi. Modulasi di sini secara sederhana dinyatakan sebagai penggabungan antara getaran listrik informasi (misalnya suara pada sistem radio) dengan gelombang pembawa frekuensi radio tersebut. Penggabungan ini menghasilkan gelombang radio termodulasi. Gelombang inilah yang dirambatkan melalui ruang dari pemancar menuju penerima.
Polarisasi
POLARISASI GELOMBANG adalah penyerapan sebagian arah getar gelombang karena melalui sebuah celah.
Polarisasi gelombang hanya terjadi pada gelombang tranversal saja. Itu artinya polarisasi tidak dapat terjadi pada gelombang longitudinal, misalnya pada gelombang bunyi.
Polarisasi dapat terjadi karena pemantulan, pembiasan, bias kembar,absorpsi selektif, dan peristiwa bidang getar.
Peristiwa polarisasi dapat divisualisasikan dengan membayangkan gelombang travensal pada seutas tali..
PENJELASAN:
Seutas tali digetarkan dengan melewati sebuah celah sempit vertikal. Tali terlihat menyimpang seperti spiral. Setelah gelombang tali melewati celah, hanya arah getar vertikal saja yang masih tersisa, sedangkan arah getar herizotal diredam atau diserap oleh celah sempit tersebut. Gelombang yang keluar dari tali disebut gelombang linear.
Seutas tali digetarkan dengan melewati sebuah celah sempit vertikal. Tali terlihat menyimpang seperti spiral. Setelah gelombang tali melewati celah, hanya arah getar vertikal saja yang masih tersisa, sedangkan arah getar herizotal diredam atau diserap oleh celah sempit tersebut. Gelombang yang keluar dari tali disebut gelombang linear.
Untuk lebih memahami polarisasi amatilah gambar berikut..
PENJELASAN:
• Gambar (a) memperlihatkan gelombang travensal yang dilewatkan pada dua celah yang posisinya sama dan gelombang tali ternyata lolos pada kedua celah tersebut.
• Gambar (b) memperlihatkan gelombang travensal yang dilewatkan pada dua celah yang saling menyilang tegak lurus.
• Ternyata , gelombang lolos pada celah yang pertama yaitu celah yang sejajar dengan arah getar. Tetapi tidak lolos pada celah yang lain, yaitu celah yang tegak lurus dengan arah getar.
• Gambar (a) memperlihatkan gelombang travensal yang dilewatkan pada dua celah yang posisinya sama dan gelombang tali ternyata lolos pada kedua celah tersebut.
• Gambar (b) memperlihatkan gelombang travensal yang dilewatkan pada dua celah yang saling menyilang tegak lurus.
• Ternyata , gelombang lolos pada celah yang pertama yaitu celah yang sejajar dengan arah getar. Tetapi tidak lolos pada celah yang lain, yaitu celah yang tegak lurus dengan arah getar.
Apa yang dapat kita simpulkan dari kedua gambar diatas?
Berdasarkan gambar (a) dan (b) kita dapat menyimpulkan bahwa hanya gelombang tranvesal yang dipengaruhi oleh celah. Gelombang yang lolos dari celah hanya memiliki satu arah getar. Gelombang yang demikikian disebut gelombang polarisasi.
PEMBAHASAN
A. DASAR TEORI
Fenomena polarisasi cahaya ditemukan oleh ERASMUS BHARTOLINUS pada tahun 1969. dalam fenomena polarisasi cahaya, cahaya alami yang getarannya ke segala arah tetapi tegak lurus terhadap arah rambatannya ( gelombang tranversal ) ketika melawati filter polarisasi, getaran herizotal di serap sedangkan getaran vertikal diserap sebagian.
Fenomena polarisasi cahaya ditemukan oleh ERASMUS BHARTOLINUS pada tahun 1969. dalam fenomena polarisasi cahaya, cahaya alami yang getarannya ke segala arah tetapi tegak lurus terhadap arah rambatannya ( gelombang tranversal ) ketika melawati filter polarisasi, getaran herizotal di serap sedangkan getaran vertikal diserap sebagian.
B. TERJADINYA POLARISASI
Polarisasi karena pemantulan dan pembiasan
Polarisasi karena bias kembar (pembiasan ganda)
Polarisasi karena absorpsi selektif
Polarisasi karena hamburan
Polarisasi karena bias kembar (pembiasan ganda)
Polarisasi karena absorpsi selektif
Polarisasi karena hamburan
1) Polarisasi karena pemantulan dan pembiasan
Berdasarkan hasil eksperimen yang dilakukan ilmuan Fisika menunjukan bahwa polarisasi karena pemantulan dan pembiasan dapat terjadi apabila cahaya yang dipantulkan dengan yang cahaya yang dibiaskan saling tegak lurus atau membentuk sudut 90 derajat. Dimana cahaya yang dipantulkan merupakan cahaya yang telpolarisasi sebagian. Sudut datang sinar yang dapat menimbulkan cahaya yang dipantulkan dengan cahaya yang dibiaskan merupakan sinar yang terpolarisasi.
2) Polarisasi karena bias kembar (pembiasan ganda)
Polarisasi karena bias kembar dapat terjadi apabila cahaya melewati suatu bahan yang mempunyai indeks bias ganda atau lebih dari satu, misalnya pada kristal kalsit.
Seberkas cahaya yang jatuh tegak lurus pada permukaan kristal kalsit, maka cahaya yang keluar akan terurai menjadi dua berkas cahaya , yaitu satu berkas cahaya yang tetap lurus dan berkas cahaya yang dibelokan. Cahaya yang lurus disebut cahaya biasa, yang memenuhi hukum Snelliu dan cahaya ini tidak terpolarisasi. Sedangkan cahaya yang dibelokan disebut cahaya istimewa karena tidak memenuhi hukum Snellius dan cahaya ini adalah cahaya yang terpolarisasi.
3) Polarisasi karena absorpsi selektif
Polaroid adalah suatu bahan yang dapat menyerap arah bidang getar gelombang cahaya dan hanya melewatkan salah satu bidang getar. Seberkas sinar yang telah melewati polaroid hanya akan memiliki satu bidang getar saja sehingga sinar yang telah melewati polaroid adalah sinar yang terpolarisasi. Polaroid banyak digunakan dalam kehidupan sehari hari , antara lain untuk pelindung pada kacamata dari sinar matahari(kacamata sunglasses) dan polaroid untuk kamera.
4) . Polarisasi karena hamburan
Polarisasi cahaya karena peristiwa hamburan dapat terjadi pada peristiwa terhamburnya cahaya matahari oleh partikel partikel debu di atmosfer yang menyelubungi bumi. Cahaya matahari yang terhambur oleh partikel debu dapat terpolarisasi. Itu sebabnya pada hari yang cerah langit kelihatan berwarna biru . Hal itu disebabkan oleh warna cahaya biru dihamburkan paling efektif dibandingkan dengan cahaya cahaya warna yang lain.
C. Contoh polarisasi dalam kehidupan sehari hari
Pada umumnya kaca mobil berwarna hitam,biru atau hijau tua. Kaca itu sudah diberi lembaran plastik polaroid, sehingga sinar matahari yang keluar dari kaca tersebut sudah terpolarisasi.
Mengapa sinar harus terpolarisasi?
Karena sinar terpolarisasi intensitesnya sudah mengecil.
Kaca mata Ryben, kaca mata yang digunakan saat terik matahari, seperti dipantai atau sedang naik sepeda motor, tujuannya supaya sinar yang keluar dari kaca Ryben sudah terpolarisasi dan intensitas cahayanya keciltidak menyebabkan silau.
Pada umumnya kaca mobil berwarna hitam,biru atau hijau tua. Kaca itu sudah diberi lembaran plastik polaroid, sehingga sinar matahari yang keluar dari kaca tersebut sudah terpolarisasi.
Mengapa sinar harus terpolarisasi?
Karena sinar terpolarisasi intensitesnya sudah mengecil.
Kaca mata Ryben, kaca mata yang digunakan saat terik matahari, seperti dipantai atau sedang naik sepeda motor, tujuannya supaya sinar yang keluar dari kaca Ryben sudah terpolarisasi dan intensitas cahayanya keciltidak menyebabkan silau.
Rapih 90
BalasHapus