Web Server dan DNS Server
1. WEB SERVER
Web Server adalah sebuah perangkat lunak server yang berfungsi menerima permintaan http atau https dari klien yang dikenal dengan browser web dan mengirimkan kembali hasilnya dalam bentuk halaman-halaman web yang umumnya berbentuk dokumen HTML. Server web yang terkenal diantaranya adalah Apache dan Microsoft Internet Information Service (IIS). Apache merupakan server web antar platform, sedangkan IIS hanya dapat beroperasi di sistem operasi Windows. Server web juga dapat berarti komputer yang berfungsi seperti definisi di atas.
Secara garis besarnya cara kerja antar client dan web server dapat dilihat pada gambar di atas. Client akan meminta (request) kepada web server menggunakan web browser dan web server tersebut akan membalasnya (reply) ke client berupa halaman web dengan protokol HTTP.
Berdasarkan survey yang dilakukan netcraft pada tahun 2007, inilah hasil persentase web server yang digunakan orang :
Survey oleh Netcraft tahun 2007:
– Apache 60%
– Microsoft 31%
– Sun 1,6%
– Microsoft 31%
– Sun 1,6%
2. DNS SERVER
DNS (Domain Name Server) adalah sebuah server atau mesin yang bertugas seperti server atau mesin lainnya di dunia internet namun memiliki tugas yang lebih spesifik untuk mengatur domain name.
Tujuan dari DNS server ini adalah untuk mentranslasikan domain name (alamat di internet) ke dalam IP Address.
Tujuan dari DNS server ini adalah untuk mentranslasikan domain name (alamat di internet) ke dalam IP Address.
Berikut adalah flowchart yang mengilustrasikan tentang kinerja DNS Server
Contoh cara kerja DNS Server
Dalam sebuah praktikum di lab komputer praktikan mencoba mengakses web di alamat IP 192.168.5.11 di web browser komputernya masing-masing. Tapi saat dibuka hanya seperti ini saja yang terlihat :
Hal ini dikarenakan dokumen tambahan lainnya seperti image, JavaScript, dan CSS web tersebut mengarah pada alamat domain jarkom.com. Sehingga, agar semua user dapat mengakses jarkom.com, DNS Server user yang lain harus diganti menjadi alamat IP 192.168.5.11. Dalam hal ini komputer dengan IP 192.168.5.11 berkedudukan sebagai web server sekaligus DNS.
Setelah kita mengganti DNS user lain ke 192.168.5.11, maka akan terlihat tampilan seperti ini :
DNS Server berfungsi untuk memeatakan nama host kedalam IP address dan sebaliknya. Untuk memperjelas, saya akan sedikit mengubah ‘hosts‘ file pada directory ‘etc‘ pada System32.
Hal ini saya lakukan karena saya ingin mengakses web server pada komputer teman saya (praktikan lain) yang sedang berada dalam satu ruangan lab komputer dengan saya. Untuk mengakses komputernya melalui web browser saya, saya harus menuliskan ip addressnya di web browser saya. Contohnya ip address dia adalah 192.168.5.3. Tentu cukup sulit bagi kita untuk menghapalkan angka – angka ini jika ingin mengakses web server dari komputer lain. Setiap komputer dapat memiliki ip address yang berbeda – beda,repot sekali jika kita harus menghapalnya satu per satu. Untuk itulah saya mempermudahnya dengan mengubah sedikit file host yang terdapat dalam komputer saya.
Langkahnya adalah :
1. Buka ‘hosts’ pada C:WindowsSystem32driversetchosts.
2. Buka file menggunakan notepad atau notepad ++
Tampilannya akan seperti ini:
3. Tambahkan di baris paling bawah 192.168.5.3 dan Jordanr disampingnya.
Sekarang kita telah mengganti domain 192.168.5.3 dengan Jordanr. Jadi jika sekarang kita ingin mengakses komputer dengan ip address 192.168.5.3 kita tinggal mengetikkan http://Jordanr/ pada web browser kita.
Mengkonfigurasi DNS Server menggunakan BIND9
Membuat direktori untuk menyimpan file zone kita nantinya :
mkdir /etc/bind/zones/master/
Kemudian kita buat satu file zone :
vim /etc/bind/zones/master/db.example
Isi file db.example :
;
; BIND data file untuk example.com
;
$TTL 604800
@ IN SOA ns1.example.com. info.example.com. (
2007011501 ; Serial
7200 ; Refresh
120 ; Retry
2419200 ; Expire
604800) ; Default TTL
;
@ IN NS ns1.example.com.
@ IN NS ns2.example.com.
example.com. IN MX 10 mail.example.com.
example.com. IN A 192.168.254.1
ns1 IN A 192.168.254.1
ns2 IN A 192.168.254.2
www IN CNAME example.com.
mail IN A 192.168.254.1
ftp IN CNAME example.com.
;
; BIND data file untuk example.com
;
$TTL 604800
@ IN SOA ns1.example.com. info.example.com. (
2007011501 ; Serial
7200 ; Refresh
120 ; Retry
2419200 ; Expire
604800) ; Default TTL
;
@ IN NS ns1.example.com.
@ IN NS ns2.example.com.
example.com. IN MX 10 mail.example.com.
example.com. IN A 192.168.254.1
ns1 IN A 192.168.254.1
ns2 IN A 192.168.254.2
www IN CNAME example.com.
mail IN A 192.168.254.1
ftp IN CNAME example.com.
Buat file db.ip :
vim /etc/bind/zones/master/db.ip
vim /etc/bind/zones/master/db.ip
Isi file db.ip :
$TTL 1d ;
$ORIGIN 254.168.192.IN-ADDR.ARPA.
@ IN SOA ns1.example.com. info.example.com. (
2007011501
7200
120
2419200
604800
)
IN NS ns1.example.com.
IN NS ns2.example.com.
1 IN PTR ns1.example.com.
2 IN PTR ns2.example.com.
$TTL 1d ;
$ORIGIN 254.168.192.IN-ADDR.ARPA.
@ IN SOA ns1.example.com. info.example.com. (
2007011501
7200
120
2419200
604800
)
IN NS ns1.example.com.
IN NS ns2.example.com.
1 IN PTR ns1.example.com.
2 IN PTR ns2.example.com.
Buat file named.conf.local :
vim /etc/bind/named.conf.local
vim /etc/bind/named.conf.local
Isi file named.conf.local :
zone “example.com” {
type master;
file “/etc/bind/zones/master/db.example”;
};
zone “254.168.192.IN-ADDR.ARPA” {
type master;
file “/etc/bind/zones/master/db.ip”;
};
zone “example.com” {
type master;
file “/etc/bind/zones/master/db.example”;
};
zone “254.168.192.IN-ADDR.ARPA” {
type master;
file “/etc/bind/zones/master/db.ip”;
};
Kemudian restart bind dan lakukan tes.
/etc/init.d/bind9 restart
ping ns1.example.com
/etc/init.d/bind9 restart
ping ns1.example.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar